Sebagaimana katarak, glaukoma merupakan gangguan mata yang bisa menyebabkan kebutaan. Bedanya, kalau katarak bisa dikoreksi dengan operasi, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan sepanjang hayat. Survei Kesehatan Indera tahun 1993-1996 menunjukkan, 13,4 persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan akibat glaukoma.
Glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan cairan di dalam bola mata yang setelah sekian tahun dapat menimbulkan kerusakan pada saraf-saraf yang bertugas mengirimkan impuls-impuls saraf ke otak dan tak bisa diperbaiki. Buntutnya, penderita tidak bisa melihat sama sekali karena penyempitan lapang pandang progresif.
Para ahli belum dapat mengetahui penyebab sebagian besar glaukoma dan mereka juga belum tahu cara mengobatinya. Sebenarnya, apabila terdeteksi sejak dini, glaukoma dapat dikendalikan dan mencegah hilangnya penglihatan. Akan tetapi, penyakit ini harus terus dipantau seumur hidup.
Menurut para ahli dari MayoClinic, glaukoma dapat digolongkan menjadi dua bagian, yakni glaukoma kronis dan glaukoma akut. Sekitar 95 persen pengidap glaukoma mengalami gangguan kronis.
Glaukoma kronis ditandai dengan hilangnya penglihatan tepi 0secara berangsur-angsur. Glaukoma kronis sering berlangsung tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun sehingga penderita bisa kehilangan sebagian besar penglihatan tanpa menyadarinya. Satu-satunya cara untuk mendeteksa glaukoma sejak dini adalah pemeriksaan mata secara berkala kepada dokter mata, setelah Anda mencapai usia 40 tahun.
Saat ini sudah tersedia berbagai jenis obat tetes mata yang bekerja untuk menurunkan tekanan mata, baik dengan meningkatkan pengeluaran cairan dari mata atau dengan menurunkan produksi cairan. Masing-masing memiliki efek samping.
Sementara itu, glaukoma akut memiliki gejala penglihatan buram, biasanya pada salah satu mata, melihat lingkaran cahaya (halo) di sekeliling lampu, nyeri pada mata, dan mata merah. Glaukoma akut lebih jarang terjadi dibandingkan glaukoma kronis. Sebagian besar penderita penyakit ini memiliki keabnormalan yang mungkin sudah terjadi sejak lahir.
Serangan glaukoma akut dapat terjadi mendadak atau terjadi sesudah ada serangan awal yang terjadi beberapa minggu atau bulan sebelumnya. Serangan itu seringnya muncul pada malam hari ketika cahaya remang-remang dan pupil membesar. Penglihatan Anda berubah menjadi kabur, mungkin akan terlihat lingkaran cahaya di sekeliling lampu, dan mata terasa nyeri.
Serangan glaukoma akut merupakan keadaan darurat yang harus segera ditangani di rumah sakit karena serangan tersebut bisa mengakibatkan hilangnya penglihatan dalam waktu beberapa jam atau hari setelah serangan. Jadi, mari mewaspadai serangan glaukoma, si penyebab kebutaan.
Glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan cairan di dalam bola mata yang setelah sekian tahun dapat menimbulkan kerusakan pada saraf-saraf yang bertugas mengirimkan impuls-impuls saraf ke otak dan tak bisa diperbaiki. Buntutnya, penderita tidak bisa melihat sama sekali karena penyempitan lapang pandang progresif.
Para ahli belum dapat mengetahui penyebab sebagian besar glaukoma dan mereka juga belum tahu cara mengobatinya. Sebenarnya, apabila terdeteksi sejak dini, glaukoma dapat dikendalikan dan mencegah hilangnya penglihatan. Akan tetapi, penyakit ini harus terus dipantau seumur hidup.
Menurut para ahli dari MayoClinic, glaukoma dapat digolongkan menjadi dua bagian, yakni glaukoma kronis dan glaukoma akut. Sekitar 95 persen pengidap glaukoma mengalami gangguan kronis.
Glaukoma kronis ditandai dengan hilangnya penglihatan tepi 0secara berangsur-angsur. Glaukoma kronis sering berlangsung tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun sehingga penderita bisa kehilangan sebagian besar penglihatan tanpa menyadarinya. Satu-satunya cara untuk mendeteksa glaukoma sejak dini adalah pemeriksaan mata secara berkala kepada dokter mata, setelah Anda mencapai usia 40 tahun.
Saat ini sudah tersedia berbagai jenis obat tetes mata yang bekerja untuk menurunkan tekanan mata, baik dengan meningkatkan pengeluaran cairan dari mata atau dengan menurunkan produksi cairan. Masing-masing memiliki efek samping.
Sementara itu, glaukoma akut memiliki gejala penglihatan buram, biasanya pada salah satu mata, melihat lingkaran cahaya (halo) di sekeliling lampu, nyeri pada mata, dan mata merah. Glaukoma akut lebih jarang terjadi dibandingkan glaukoma kronis. Sebagian besar penderita penyakit ini memiliki keabnormalan yang mungkin sudah terjadi sejak lahir.
Serangan glaukoma akut dapat terjadi mendadak atau terjadi sesudah ada serangan awal yang terjadi beberapa minggu atau bulan sebelumnya. Serangan itu seringnya muncul pada malam hari ketika cahaya remang-remang dan pupil membesar. Penglihatan Anda berubah menjadi kabur, mungkin akan terlihat lingkaran cahaya di sekeliling lampu, dan mata terasa nyeri.
Serangan glaukoma akut merupakan keadaan darurat yang harus segera ditangani di rumah sakit karena serangan tersebut bisa mengakibatkan hilangnya penglihatan dalam waktu beberapa jam atau hari setelah serangan. Jadi, mari mewaspadai serangan glaukoma, si penyebab kebutaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar